Wohoho...tuh kan dari kemarin2 rasanya admin pengen terus buat review mengenai Bride of The Water God. Nah, kalau kemarin admin buat review mengenai Soah dan Habaek...kali ini admin mau buat review tentang orang tuanya Habaek. Di review part 1 kan admin udah share sedikit info tentang orang tua Habaek...nah sekarang admin mau kasih review tentang kisah cinta mereka.
Sebenarnya, kisah cinta orang tua Habaek ga jauh beda dengan kisah cinta Habaek sendiri. Bedanya orang tuanya pernah merasakan bahagia pernikahan hingga punya anak walaupun akhirnya mereka harus hidup terpisah. Sedangkan Habaek sendiri kisah cintanya tak pernah berjalan mulus baik dengan Nakbin ataupun Soah (pengen deh admin liat kehidupan pernikahannya Habaek dan Soah yang bahagia...T_T....habis kasian ma Habaeknya).
"From the fertile ground of the West. Suh Wang Moo (Queen Mother of The West) was born and was called the Goddess of Death".
"From the deep blue ocean of the East. Dong Wang Kong (Lord King of The East) was born and controlled life".
Yup...Suh Wang Moo dan Dong Wang Kong adalah ayah dan ibu Habaek.
"The moon of the goddess of the west who, as the goddess of death, controls the life and death of the natural universe together with the ruler of the sun who reigns over the east, which represents birth and spring, is there any couple who suits one another better?"
Tentu saja menurut admin, tidak ada pasangan lain lagi yang lebih cocok selain mereka berdua ^^.
Suh wang moo atau juga biasa dipanggil Yanghee adalah dewi kematian. Itulah sebabnya sejak kecil dia sering dikucilkan karena orang-orang benci dan takut padanya. Oleh karena itu, ia selalu menyendiri. Saat dia remaja, dia banyak menerima lamaran pernikahan tapi selalu ditolak olehnya. Yanghee selalu mengirim gambar dirinya yang bertaring harimau atau makhluk seperti binatang dengan rambut yang panjang sesuai dengan rumor yang beredar kepada orang-orang yang melamar dirinya. Tentu saja, setelah mendapat gambar seperti itu, para pria yang melamar Yanghee mengurungkan niatnya karena berpikir dewi kematian itu sangat buruk dan menyeramkan. Kemudian, datanglah lamaran dari Dong Wang Kong dan lagi-lagi Yanghee menolaknya. Ia berpikir semua pria itu sama, sekali mereka melihat gambar dirinya yang jelek dan menyeramkan, mereka akan mengubah pandangan mereka. Dia tidak tertarik dengan pernikahan dan merasa lebih baik sendiri dibandingkan harus menikah dengan pria-pria idiot semacam itu.
Namun, Dong Wang Kong kembali mengirim lamaran kedua kepada Yanghee setelah melihat gambar yang dikirim oleh Yanghee. Tentu saja Yanghee merasa penasaran, pria seperti apa Dong Wang Kong yang tidak takut melihat potret dirinya. Hunwon pun berkata bahwa Dong Wang Kong adalah pria dengan kaki yang panjang dan rambut berwarna putih serta wajah yang seperti burung. Tapi, karena masih penasaran akhirnya Hunwon mengajak Yanghee untuk melihat Dong Wang Kong saat First Lunar Moon Festival.
Tentu saja saat di festival ternyata Dong Wang Kong bukan seperti yang dikatakan oleh Hunwon melainkan seorang pria tampan dengan rambut hitam dan memiliki sayap burung di punggungnya, seorang pria yang baik hati dan bijaksana. Yanghee pun bertanya (dengan mengenakan topeng agar tak dikenali) pada Dong Wang Kong, "kenapa kau melamar Yanghee? Apakah kau tidak mendengar rumor tentangnya? Dia dapat membunuh dan suka memisahkan kaki dan tangan manusia dari tubuhnya. Dia juga adalah dewi penyiksaan serta wabah penyakit di dunia manusia. Seorang dewi kematian sepertinya tidak cocok dengan orang sepertimu. Bukankah jika kau bersamanya maka reputasimu sebagai dewa kelahiran akan turun?.
Tapi, dengan tenangnya Dong Wang Kong menjawab,
"Those are just petty rumors. I do not believe in such rumors. And even so, death is not such a crime. There must be death for life to occur. It's this cycle that is the true nature of the universe. For that reason I believe I would make the perfect pair".
Tapi, Yanghee merasa sedikit kesal dengan pernyataan Dong Wang Kong. Ia merasa Dong Wang Kong hanya omong kosong saja dan dia tak mengetahui apapun tentang dirinya. Akhirnya Yanghee pun berkata bahwa dialah Dewi Kematian lalu seketika aura disekelilingnya berubah menjadi aura mematikan yang membuat burung-burung berjatuhan dan bunga menjadi layu. "Hanya ini satu-satunya yang bisa kulakukan" ucapnya dan kemudian pergi.
Tentu saja, Dong Wang Kong terkejut bahwa dia adalah Yanghee. Shin Nong pun berkata agar Dong Wang Kong mengurungkan niatnya karena gadis aneh seperti Yanghee tidak cocok untuknya. Namun, saat Shin Nong mau mengambil burung yang dipikir telah mati, tiba-tiba burung tersebut hidup dan terbang seakan tidak terjadi apapun (itu berarti Yanghee bukan saja Dewi Kematian tetapi juga Dewi Kehidupan). Dong Wang Kong pun merasa terkejut dan beberapa hari kemudian ia kembali mengirim lamaran kepada Yanghee. Yanghee berpikir bahwa Dong Wang Kong sudah menyerah dan betapa terkejutnya ia bahwa Dong Wang Kong kembali mengiriminya lamaran.
Entah apa yang ditulis oleh Dong Wang Kong hingga akhirnya Yanghee pun luluh. Sebagai balasan atas lamarannya, Yanghee pun mengirim potret dirinya yang cantik berdiri di atas bunga yang berarti ia menerima lamaran pernikahan dari Dong Wang Kong. Shin Nong tidak mengerti dengan sikap Dong Wang Kong dan bertanya "Apa alasanmu hingga kau berbuat seperti itu?". Dengan tersenyum lembut Dong Wang Kong menjawab, "Hanya satu...Cinta pada pandangan pertama".
Akhirnya mereka pun menikah dan berbahagia. Ada satu hal yang membuat Shin Nong penasaran. Akan seperti apa anak yang akan dimiliki oleh mereka.
"Birth and death, and also rebirth. The child of those who control the life and death of the natural universe...what kind of power could it possibly receive?"
Tentu saja jawabannya adalah The Power of Water.
Komentar :
Tunggu dulu...Dong Wang Kong mengatakan dia jatuh cinta pada pandangan pertama pada Yanghee kan? Kalau dipikir-pikir, bukankah Dong Wang Kong belum pernah bertemu dan bertatapan langsung dengan Yanghee artinya dia sama sekali tidak mengetahui wajah Yanghee. Jika dia mengatakan jatuh cinta pada pandangan pertama bukankah berarti saat melihat foto-foto menyeramkan yang Yanghee kirimkan pada Dong Wang Kong??? Hm...jika benar seperti itu, mungkin itu yang dinamakan cinta sejati, tidak peduli seperti apapun wujudnya...cantik ataukah buruk...merasa dialah orang terpenting dalam hidupmu dan walaupun baru pertama kali melihatnya...kau akan merasa dialah belahan jiwamu. Yah..mungkin seperti itu makna yang kutangkap dari kisah mereka ^^.
Selain itu, satu lagi pernyataan Dong Wang Kong yang admin suka bahwa kematian bukanlah kejahatan. Harus ada kematian barulah kehidupan itu terjadi. Bahwa itulah siklus alami di alam semesta ini. Hm...jika dicermati dengan seksama, memang benar. Jika dilihat dari segi biologi, kematian bisa saja memberikan kehidupan untuk makhluk lain contohnya bangkai hewan. Bukankah lama-kelamaan bangkai hewan itu akan terurai dan kemudian menjadi bahan organik yang dapat dimanfaatkan untuk kehidupan makhluk lainnya seperti tumbuhan. Atau lebih jauh lagi...seseorang harus melalui kematian dahulu baru dapat terlahir kembali seperti siklus reinkarnasi. Ada kematian baru ada kehidupan apakah bisa disamakan dengan "Bisa mati, karena pernah hidup" atau "Bisa hidup karena pernah mati"??? Aaaaahhhh...rasanya kalau membahas hal itu jadi ngelantur kemana-mana, sama saja seperti disuruh menjawab mana yang lebih dulu ada, telur atau ayam??? Apapun jawabannya...itu masihlah menjadi rahasia kehidupan. Siapa yang tahu bahwa kita mungkin akan menemukan jawabannya ketika kita berada di batas antara keduanya...^^
Haa...ada lagi yang admin mau komentarin. Kenapa mereka berdua bisa memiliki putra yang memiliki kekuatan air??? Jika admin simpulkan, bahwa kekuatan air itu sangat dahsyat. Air bukankah bisa memberi kehidupan dan juga mengakibatkan kematian bagi makhluk hidup? Hm...bukankah elemen air juga merupakan salah satu unsur pembentuk kehidupan di alam semesta ini. Jadi, jika pengontrol kehidupan dan pengontrol kematian memiliki keturunan yang mampu mengontrol keduanya...admin rasa itu bukanlah hal yang tidak mungkin...^^
Tidak ada komentar:
Posting Komentar